Bulog Kuala Tungkal pastikan serap gabah petani sesuai HPP

Jambi – Badan urusan logistik (Bulog) Subdrive Kuala Tungkal di Provinsi Jambi. Mengungkapkan kesiapan untuk membeli gabah dan beras dari petani lokal. Sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yang terbaru.

Harga tersebut ditentukan berdasarkan keputusan Kepala Badan Pangan Nasional No. 02 tahun 2025 terkait perubahan harga pembelian pemerintah (HPP) dan penyesuaian untuk harga gabah dan beras.

Dido Peto Sifarif, yang menjabat sebagai kepala kantor Cabang Perum Bulog Subdrive Kuala Tungkal, mengatakan pada hari Sabtu di Tungkal bahwa mereka berkomitmen untuk mendukung petani lokal, terutama dari Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim).

“Kami, Perum Bulog Cabang Kuala Tungkal, siap membeli gabah/beras dari petani yang berasal dari Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabupaten Tanjab Timur,” ungkapnya Tvtogel. Ia menjelaskan bahwa Bulog siap menampung gabah kering panen (GPK) dengan harga yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp. 6500 per kilogram. Langkah ini diambil untuk mendukung program ketahanan pangan nasional.

Di sisi lain, para petani padi di Kabupaten Tanjabtim merasa gembira setelah Bulog Subdrive Kuala Tungkal mengonfirmasi kesiapan mereka untuk membeli gabah kering panen di area tersebut.

“Senang sekali seluruh hasil panen kami dibeli oleh Bulog. Setelah digiling, nanti akan diangkut ke Tungkal,” kata Saifullah, seorang petani padi di Tanjabtim. Ia dan petani lainnya bergabung dalam kelompok tani Mekar Sari located in Desa Lagan Ulu, Kecamatan Geragai Tanjabtim. Mereka mengaku baru pertama kali hasil panen padi mereka dibeli penuh oleh Bulog, dengan luas lahan yang mencapai sekitar tujuh hektare.

Syaifulloh menambahkan bahwa dari segi struktur batang, bulir, dan cuaca, panen padi pada musim tanam kali ini dipastikan meningkat. Diperkirakan satu hektare akan menghasilkan lima ton gabah, dan jika dikonversi menjadi beras, bisa mencapai tiga ton.

Untuk panen di kelompok ini, mereka menggunakan alat mesin pertanian (alsintan) berupa combine harvester, yang memiliki keunggulan dalam menghemat waktu.

“Dengan mesin ini, petani hanya membutuhkan waktu satu hingga dua jam untuk setiap hektar lahan panen,” jelasnya.

Ia juga mengatakan bahwa gabah yang dibeli akan diproses terlebih dahulu di tempat jasa penggilingan padi yang dilengkapi dengan fasilitas pengeringan gabah sehingga dapat mempercepat proses.

Para petani berharap agar program pembelian gabah terus berlanjut setiap musim panen, sehingga mereka dapat lebih sejahtera dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yang sebesar Rp6. 500 per kilogram untuk gabah dan Rp12 ribu untuk beras.

By admin

Related Post