Ada yang bilang enaknya hidup di Jakarta mau apa saja tersedia 24 jam. Transportasi umumnya, fasilitas kesehatannya, kulinernya, bahkan di beberapa area, pasar dan tempat hiburannya juga tak pernah tutup.
Di pasar Senen misalnya, ada geliat pasar yang justru memulai aktifitas dari pukul 18.00-an hingga pukul 05.00 subuh. Oleh karenanya, geliat kue subuh Pasar Senen dikenal juga pasar kue subuh.
Di pasar kue subuh ini berbagai macam kue basah, kue kering, aneka roti hingga kue ulang tahun dijajakan. Ingin kue jenis apapun di pasar kue subuh ini, sepertinya akan tersedia.
Mulai dari kue-kue tradisional sampai kue kekinian bisa ditemukan di pasar kue subuh pasar Senen. Pembeli pun dapat melakukan transaksi mulai dari satuan sampai partai besar.
Harga Epictoto yang dipatok pun terbilang murah. Di bawah harga pasar eceran. Sehingga yang berbelanja kue di pasar subuh tidak terbatas hanya orang-orang yang membutuhkan kue untuk acara-acara seperti pernikahan, khitanan, kenduri, seminar, muktamar, raker atau acara keramaian lainnya. Tetapi juga menjadi surganya pedagang kue eceran terutama di berbagai wilayah Jakarta.
Geliat pasar kue subuh merupakan geliat kehidupan ekonomi kerakyatan bila ditinjau dari para pelaku pasarnya, dan dari manfaat finansial yang bisa diraih untuk menghidupi mereka.
Orang-orang yang menggelutinya bergantung hidup dari siklus jual beli kue-kue yang berlangsung setiap harinya.
Di antara para pelaku pasar yang dapat menikmati keuntungan ekonomi kerakyatan dari aktifitas geliat pasar kue subuh pasar Senen adalah berikut:
1. Industri kue rumah tangga: tidak semua penjual kue subuh yang memiliki kios di pasar Senen membuat sendiri kue-kue yang dijual. Ada peran industri kue rumah tangga yang menjadi pemasoknya. Di sini lapangan tenaga kerja bagi pembuat kue terbuka luas.
2. Pemilik kios atau penjual: penjual kue tentu mendapatkan keuntungan ekonomi yang bisa menghidupi keluarga hingga beberapa diantaranya yang merekrut karyawan berarti ikut membantu menghidupi perekonomian karyawan atau anak buahnya.
3. Pedagang eceran: dengan adanya pasar kue subuh, sejumlah pedagang kue eceran lebih memilih belanja di pasar kue subuh dibanding dengan membuat kue sendiri. Bagi mereka, selain keuntungan pastilah ada nilai efisiensi serta efektitivitas yang juga didapat jika berdagang kue eceran dengan berbelanja di pasar kue subuh.
4. Driver online atau kurir pengantar: geliat pasar subuh juga turut menghidupkan ekonomi para driver atau ojek online atau kurir pengantar para pembeli dan para pekerja di pasar kue subuh seperti satpam, petugas parkir, porter dan lainnya.
5. Ke tingkat atasnya atau efek ekonomi berikutnya adalah ke pengelola pasar dan lebih lanjut akan berdampak pada penghasilan pajak negara.
Pasar kue subuh kabarnya telah mulai ada dari tahun 1960-an. Namun ada yang menyebut geliatnya mulai tampak di tahun 1980-an. Tetapi yang jauh lebih penting untuk dipertahankan adalah keberadaannya.
Sebab menghapus keberadaannya seperti sempat pernah tersiar desas-desus bahwa pasar kue subuh akan ditutup, berarti negara telah mematikan potensi ekonomi kerakyatan yang begitu besar.
Namun alih-alih ditutup, ternyata pasar kue subuh pasar Senen hanya direlokasi ke tempat baru yang lebih baik, bagus dan akomodatif. Tentunya agar lebih diminati, semakin memperluas potensi penggerak ekonomi dan ikut membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
Maka hal penting yang perlu dilakukan oleh pasar-pasar penggeliat ekonomi semacam pasar kue subuh adalah mempertahankannya, memperbaiki sistemnya dan menumbuh kembangkannya.