Jakarta – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengakui bahwa komunikasi dari pemerintah yang dipimpinnya masih kurang baik dan hal tersebut menjadi tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin.
Pernyataan itu disampaikan oleh Presiden Prabowo saat menghadiri acara diskusi ekonomi dengan tema Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Indonesia di Tengah Gelombang Tarif Perdagangan, yang dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk ekonom, wakil investor, dan pemimpin redaksi media Tvtogel.
“Saya memahami dalam beberapa minggu terakhir bahwa komunikasi dari pemerintah yang saya pimpin tidak cukup baik. Dan itu adalah tanggung jawab saya,” ujar Prabowo di Sarasehan Ekonomi bersama Presiden RI di Jakarta pada hari Selasa.
Acara diskusi ekonomi tersebut berfungsi sebagai wadah untuk dialog yang strategis antara pemerintah dan pelaku ekonomi.
Prabowo menjelaskan bahwa acara ini diadakan atas permintaannya agar para tokoh dalam bidang ekonomi dapat memberikan penjelasan mengenai keadaan perekonomian nasional dan global saat ini dengan cara yang nyata.
Menurut Presiden, saat ini sudah waktunya bagi pemerintah yang ia pimpin untuk lebih terbuka dan aktif dalam memberikan informasi tentang situasi terkini.
“Saya mendorong diadakannya acara ini karena saya merasa setelah enam bulan menjalankan tugas pemerintah yang saya pimpin, sebagai pemegang mandat dari bangsa dan rakyat sejak 20 Oktober 2024, sudah saatnya untuk lebih komunikatif dan proaktif dalam memberikan keterangan,” ujar Prabowo.
Dalam acara tersebut, hadir sejumlah menteri dan anggota Kabinet Merah Putih yang turut mendampinginya, di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara Rosan Roeslani, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Juga hadir Menteri Luar Negeri Sugiyono, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, serta Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid.