Menjadi narapidana bukanlah hal yang mudah, baik bagi dirinya sendiri maupun keluarga yang ditinggalkan. Di balik jeruji, seorang narapidana tak hanya menghadapi hukuman, tetapi juga tekanan psikologis yang seringkali tidak terlihat. Kesepian, rasa tidak berharga, hingga stres berkepanjangan menjadi teman sehari-hari mereka. Di sinilah peran keluarga menjadi sangat penting.
Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Malang, tempat di mana saya melaksanakan program magang, adalah saksi dari berbagai cerita ini. Dalam lima bulan menjalani magang, saya belajar banyak tentang peran dukungan keluarga yang seringkali dipandang sebelah mata. Sebuah program sederhana berupa pemberian leaflet psikoedukasi kepada keluarga narapidana berhasil membuka mata saya tentang betapa besar dampaknya, baik bagi narapidana maupun keluarga mereka.
Mengapa Dukungan Keluarga Penting?
Keluarga adalah tempat pertama di mana seseorang merasa dimiliki dan diterima. Namun, bagi narapidana, tidak semua keluarga tahu cara memberikan dukungan yang tepat. Sebagian besar berpikir bahwa kunjungan sesekali atau memberikan uang dan makanan sudah cukup. Padahal, dukungan emosional—seperti mendengarkan dengan penuh perhatian, memberikan kata-kata penyemangat, dan menjaga hubungan baik melalui komunikasi—memiliki dampak besar pada kesehatan mental mereka.
Penelitian juga menunjukkan bahwa narapidana yang merasa didukung cenderung lebih mampu mengelola stres, memiliki suasana hati yang lebih baik, dan merasa lebih percaya diri untuk menjalani masa tahanan hingga akhirnya kembali ke masyarakat.
Langkah Kecil yang Berdampak Besar
Melalui program ini, kami membagikan leaflet kepada keluarga yang sedang melakukan kunjungan ke lapas. Isinya? Tips sederhana tentang cara mendukung narapidana, seperti:
Mendengarkan tanpa menghakimi: Kadang, narapidana hanya ingin didengar.
Memberikan pujian: Pujian kecil dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka.
Tetap menjalin komunikasi: Baik melalui kunjungan, telepon, atau surat.
Tak hanya itu, leaflet juga menyampaikan pentingnya dukungan emosional untuk membantu narapidana menghadapi tantangan hidup di balik jeruji.
Hasil yang Menginspirasi
Keluarga Epictoto yang membaca leaflet ini mengaku mendapatkan wawasan baru. Mereka merasa lebih percaya diri dalam memberikan dukungan kepada anggota keluarga yang sedang menjalani hukuman. Salah satu keluarga bahkan berkata, “Sekarang saya tahu, dukungan saya lebih dari sekadar kunjungan. Kehadiran saya memberi mereka harapan.”
Narapidana pun merasakan dampaknya. Mereka menjadi lebih optimis dan merasa dihargai oleh keluarga. Meski sederhana, program ini menunjukkan bahwa langkah kecil dapat membawa perubahan besar.
Harapan untuk Masa Depan
Lewat artikel ini, saya berharap semakin banyak keluarga yang sadar akan pentingnya dukungan sosial bagi narapidana. Mungkin kita tak bisa mengubah masa lalu mereka, tetapi kita bisa membantu mereka menatap masa depan dengan lebih baik. Karena di balik jeruji, mereka tetap manusia yang layak dicintai dan didukung.