Jakarta – Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Firdaus mengungkapkan bahwa pengajuan Raden Mas Margono Djojohadikusumo, yang merupakan kakek Presiden Prabowo Subianto, untuk diangkat sebagai pahlawan nasional ditunda.
Ia menjelaskan bahwa penundaan ini terjadi berdasarkan permintaan keluarga agar pengukuhan gelar pahlawan nasional untuk RM Margono tidak dilakukan selama Prabowo menjabat sebagai Presiden.
“SMSI menyatakan tidak ada masalah jika kita menunda ini hingga waktu yang akan ditetapkan di kemudian hari, namun penundaan ini bukan menghentikan proses,” kata Firdaus dalam Seminar Nasional Pengusulan Calon Pahlawan Nasional RM Margono Djojohadikusumo di Gedung Dewan Pers, Jakarta, pada hari Kamis.
RM Margono dikenal sebagai tokoh dalam bidang ekonomi dan perbankan yang merupakan salah satu pendiri Bank Negara Indonesia (BNI).
Sebagai penanggung jawab pengusulan, ia menyatakan bahwa SMSI tidak sendiri dalam mengajukan RM Margono sebagai calon pahlawan nasional, karena usulan tersebut juga datang dari berbagai organisasi lain.
Usulan untuk memberikan gelar pahlawan kepada RM Margono awalnya terpicu oleh seminar usulan calon pahlawan untuk Herman Fernandez beberapa waktu lalu.
Firdaus menyampaikan bahwa proses pengajuan RM Margono sebagai pahlawan nasional telah dimulai sebelum Prabowo Subianto menjadi presiden. Namun, pihak keluarga ingin agar usulan gelar pahlawan tersebut tidak terlihat seolah-olah merupakan kesempatan hanya karena Prabowo menjabat sebagai Presiden.
“Karena penandatangan sertifikat tersebut adalah Presiden. Nanti kita juga kasihan pada Presiden jika tiba-tiba baru ditandatangani, lalu keesokan harinya ramai dibicarakan, wajar jika kakeknya yang menandatangani,” ujarnya TVTOGEL.
Sementara itu, Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas) Yohanes Handojo Budhisedjati, yang juga berperan sebagai penasihat panitia pengusul, menyatakan bahwa permintaan penundaan pengusulan gelar pahlawan nasional itu disampaikan oleh Hashim Djojohadikusumo.
Ia menjelaskan bahwa permintaan penundaan ini merupakan bentuk kebesaran hati dari pihak keluarga.
Menurutnya, Prabowo dan Hashim selalu menegaskan bahwa mereka ingin benar-benar bekerja untuk masyarakat.
“Oleh karena itu, saya melihat kebesaran hati tersebut, dan apa yang disampaikan merupakan wujud dari keinginan tulus presiden untuk bekerja bagi rakyat,” kata Yohanes.
Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial Mira Riyati Kurniati menjelaskan bahwa RM Margono telah mengabdikan hidupnya untuk kemajuan bangsa dan negara dengan kontribusi yang sangat besar.
Sebagai salah satu pendiri, ia menambahkan, BNI adalah pilar ekonomi bangsa yang lahir di masa awal kemerdekaan. Selain sebagai ekonom, RM Margono juga dikenal sebagai negarawan yang telah memberikan kontribusi kepada negara.
“Seminar ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat dan pemangku kepentingan mengenai jasa beliau serta mendukung usulan ini secara lebih luas,” kata Mira.